Advertising

Wednesday, September 12, 2012

Mencicipi Menu Khas Kota Pahlawan Surabaya

Membahas makanan memang tidak pernah ada habisnya. Berita bagusnya Indonesia selalu mempunyai makanan yang khas di setiap kotanya. Meski banyak makanan yang biasa ditemui umum di beberapa kota, namun makanan yang khas di suatu kota atau daerah selalu menarik untuk digali. Karena kebetulan alqo adalah warga asli Surabaya City, akan coba saya bagi deh kepada sahabat alqo makanan apa saja yang sayang jika terlewatkan saat anda mampir ke kota pahlawan. Selain karena ini adalah permintaan khusus dari seorang sahabat nun jauh disana. yuk kita selami kuliner kota Surabaya.

Rawon Setan
Sudah menjadi rahasia umum jika menu satu ini benar-benar wajib dikunjungi jika anda mampir di Surabaya. Banyak orang bertanya, mengapa namanya rawon setan yah? Sahabat alqo ada yang tahu? Ada yang bilang karena sambelnya yang pedes, ada yang bilang ini itu. Akhirnya saya sempatkan diri bertanya langsung ke empunya depot. Ternyata alasan dipilih nama Rawon Setan adalah karena depot ini hanya buka pada malam hari saja, dan karena setan sukanya keluar malam-malam, jadilah nama Rawon Setan ini. 

Letak dari Rawon Setan sendiri berada di jantung kota Surabaya, yaitu di Jalan Embong Malang di seberang hotel JW Marriot. Irisan daging nya yang besar dan empuk menjadi ciri khas makanan ini. Harga yang ditawarkan pun sangat terjangkau mulai Rp 12.000 sampai Rp 25.000 saja, anda sudah bisa menikmati lezatnya Rawon Setan. Anda silahkan datang kesini pada hari Rabu sampai Sabtu dari pukul 07.30 sampai 03.30 dan Hari Minggu sampai Selasa dari pukul 07.30 sampai pukul 22.00 saja. Ingat, Rawon Setan tidak membuka cabang ditempat lain.




Semanggi
Adakah sahabat alqo yang tahu makanan apa ini? Belum pernah mendengar ya? Makanan inilah yang benar-benar hanya ada di Surabaya. Semanggi adalah nama tumbuhan berbentuk daun berwarna hijau, bentuknya seperti bunga bougenville. Di Jakarta yang terkenal adalah jembatan semanggi, bentuk daunnya mirip seperti itu. 

Makanan ini terdiri dari daun semanggi yang telah direbus, kecambah, kangkung, dan kerupuk puli yang besar. Lalu disiram dengan bumbu yang menyerupai bumbu kacang, namun bumbu ini terbuat dari ketela rambat. Kesemuanya tidak disajikan di piring, namun di daun pisang yang di bentuk seperti kerucut (dipincuk, bahasa Surabaya nya). Rasanya benar-benar unik, dan yang pasti lezat.

Makanan ini diproduksi hanya berpusat di daerah benowo. Para penjualnya didominasi oleh wanita paruh baya. Dari benowo ini mereka menyebar ke seluruh pelosok Surabaya menjajakan dagangannya, berjalan kaki dengan menggendong bahan makanannya di pundak.




Rujak Cingur
Menu satu ini sudah sering kita dengar yah. Sering juga mungkin kita menikmatinya, karena sudah banyak hadir disekitar kita. Di Surabaya ada satu jujukan kuliner terkenal dengan rujak cingurnya, tempatnya di Jalan Ahmad Jais 40, makanya terkenal dengan nama Rujak Cingur Ahmad Jais.

Ada yang unik di tempat ini, bukan karena apa. Namun rujak cingur Ahmad Jais terkenal karena harganya mahal, namun pengunjungnya tak pernah sepi lho. Lalu mengapa bisa harganya mahal? Konon ceritanya, karena bumbu kacang yang dipakai menggunakan kacang mete sebagai bahan dasarnya. Namun mendengar kesaksian dari rekan yang pernah kesana, dari segi rasa, sangat standar sekali, tidak ada istimewanya.

Akhirnya saya berpaling ke Jalan Peneleh yang juga terkenal akan rujak cingurnya. Nah kali ini rasanya bisa diacungi jempol deh. Meskipun harganya lumayan, namun sepadan deh dengan rasanya. Bahkan dari informasi yang saya dengar, warung ini pernah masuk acaranya Pak Bondan mak nyus lho.




Lontong Balap
Jika bicara lontong balap orang Surabaya sudah pasti nunjukin Lontong Balap Rajawali tuh enak. Iya benar, tempatnya ada di daerah Jalan Rajawali Surabaya, sekarang bergeser ke Jalan Krembangan Timur. Dulunya sih hanya ada satu doank di sana, tapi sekarang sudah berjajar tuh penjual lontong balap disana. Kabarnya juga mereka ternyata masih satu saudara dan tetangga, wah nepotisme nih..hehe enggak dink.

Soal rasa, bener kata kebanyakan orang, mak nyus. Porsinya juga banyak, harganya pun tidak menguras kantong. Ada juga lontong balap enak dan cukup terkenal, Lontong Balap Garuda Pak Gendut, di daerah Kranggan sana. 

Jika dilihat sepintas makanan ini seperti didominasi oleh tauge atau kecambah. Namun sebenarnya ada makanan lain yag tersembunyi didalam. Ada lontong, tahu goreng dan lentho. Yang disebutkan terakhir ini terbuat dari singking dan kacang tolo dan dibentuk menyerupai perkedel lalu digoreng. Lalu tidak lupa diberi sambal petis. Biasanya dihidangkan dengan sate kerang dan biasanya minumnya dengan es degan, sudah menjadi pasangan setianya sejak dulu.

Dinamakan lontong balap adalah dahulu penjual lontong balap menjual dagangannya dengan membawa gentong besar sambil memikulnya. Karena berat, para penjual ini berjalannya terlihat seperti tergesa-gesa seperti sedang berpacu, dalam bahasa jawa berarti balapan.


No comments:

Post a Comment