Coba kita bayangkan jika didunia ini semua orang mampu mengendalikan emosinya saat marah. Betapa damai dunia ini. Tetapi kenyataannya, semua orang pernah marah. Bahkan ada yang sampai meluap-luap hingga melakukan hal-hal negatif yang tidak sepantasnya dilakukan. Bukannya memberi efek bagus untuk dirinya, tetapi malah meninggalkan kesan negatif melekat pada dirinya. Yang pasti REPUTASI nya akan hancur hanya karena dia tidak sanggup mengendalikan amarahnya saat marah.
Hal ini bukan omong kosong. Hasil dari kemarahan yang meluap hanyalah penyesalan dan citra diri yang negatif dimata orang lain. Apakah ini yang kita harapkan? Tentu saja bukan. Kabar baiknya, emosi itu bisa dikendalikan saat amarah kita terpancing apapun penyebabnya. Yuk bersama pelajari bagaimana sih cara terbaik mengendalikan emosi itu. Berikut caranya.
1. DIAM
Saat amarahmu tersulut, hal pertama yang harus anda lakukan adalah diam. Tahan jangan sampai anda mengeluarkan satu patah katapun. Saya dapat ilmu ini dari sahabat saya yang memang dasarnya orangnya pendiam. Dan jika sedang marah ia akan lebih diam dari biasanya. Semua teman dan keluarganya sudah memahami itu. Dan ternyata ini mujarab sekali diterapkan.
Menarik sekali, dan masuk akal. Dengan kita diam saat tersulut amarah kita, kita akan terhindar dari menghina, menghardik, dan sumpah serapah kepada orang yang membuat kita marah. Dan ini lah inti dari tujuan kita mengendalikan emosi kita. Jangan sampai kita melakukan hal yang konyol yang hanya akan menyebabkan penyesalan di kemudian hari.
2. NAFAS PANJANG
Setelah diam, hal kedua yang perlu anda lakukan adalah terik nafas sepanjang mungkin sambil menutup mata, tahan sebentar, lalu keluarkan lewat mulut. Saat kita tahan nafas panjang kita, sebenarnya itu memberkan waktu untuk otak kita menyerap oksigen sebanyak mungkin. Kerena ternyata saat kita sedang marah, otak kita itu kekurangan oksigen. Oleh karena itu kita merasa tidak nyaman. Ulangi tahap ini beberapa kali.
3. CUCI MUKA DENGAN AIR DINGIN
Jika dua tahap diatas masih belum cukup membantu, berarti amarah anda sudah pada tingkat akut. Segera pergi ke kamar mandi lalu cuci muka anda dengan air dingin beberapa kali. Hal ini dimaksudkan untuk mendinginkan otak kita, mengalihkan perhatian kita, dan memberi rasa nyaman. Air itu bersifat mendinginkan. Jika dalam ajaran agama Islam, saat engkau marah maka berwudhu lah.
Rasa marah jika dibiarkan dan dipikirkan akan semakin menjadi dan tak terkendali. Maka segeralah ambil tindakan untuk mencegah terjadi hal yang tidak diinginkan. Setelah beberapa kali mencuci muka, kombinasikan dengan tahap kedua tadi.
4. CARI TEMPAT TENANG
Tahap selanjutnya, dan jika memungkinkan adalah tinggalkan tempat tersebut segera. Hal ini sebaiknya anda lakukan jika ketiga tahap diatas sudah tak mampu lagi membendung amarah anda. Ini berarti amarah anda sudah mencapai stadium 4. Maka segera pergi dan cari tempat yang tenang untuk menenangkan diri anda.
Disini hibur diri anda dan lakukan hal yang anda sukai. Jika anda suka mendengarkan musik, putarlah lagu kesukaan anda. Apapun yang menjadi hobbi anda, lakukanlah. Sibukkan diri anda dengan hal-hal yang membuat anda senang.
5. MAAFKAN DIA
Tahap terakhir saat anda mulai bisa mengontrol diri adalah memaafkan orang yang sudah membuat anda marah. Sadarilah semua orang pernah berbuat salah. Andapun demikian. Jangan sekali-kali berfikir akan dendam. Meskipun dia tidak meminta maaf kepada anda, maafkan dia sesegera mungkin. Memaafkan itu jauh lebih mulia daripada meminta maaf.
Ingat, Tuhan Yang Tak Pernah Salah saja mau memaafkan dosa semua Hamba-Nya mengapa kita manusia tempat salah dan dosa tidak bisa memaafkan kesalahan orang lain. Semua kejadian pasti ada hikmah yang bisa dipetik. Ingat ini, jika orang lain tidak pernah berbuat salah kepada kita dan tidak membuat kita marah, darimana kita belajar memaafkan orang lain??? Seharusnya kita berterimakasih kepada dia yang telah membuat kita marah, karena telah memberi pelajaran berharga kepada kita.
Sahabatku yang baik hatinya, sungguh indah jika kita bisa saling memaafkan kesalahan satu sama lain tanpa perlu menunggu satu momen khusus seperti lebaran. Karena minta maaf dan memaafkan itu tak terbatas waktu, kapanpun bisa dilakukan.
Semoga bermanfaat.
No comments:
Post a Comment